Langsung ke konten utama

Bagaimana Menghadapi Anak Yang Sulit Tidur?

Sleeping Child SULIT tidur atau insomnia rupanya bukan hanya masalah orang dewasa, tetapi juga masalah buat anak-anak. Meski masalah kesulitan tidur pada anak akhirnya menjadi masalah besar juga bagi orang tuanya. Bayangkan saja betapa jengkelnya seorang ibu yang juga wanita karir, mesti mengurangi jatah istirahatnya karena anaknya tidak juga kunjung tidur.

Ketika tidur, ada 3 strategi yang digunakan akan untuk menyusahkan orang tuanya. (yang nulis ini masih anak-anak, hehe ….) Yang paling menyusahkan adalah jika si anak menangis tengah malam, sulit sekali ditenangkan, kemudian setelah tertidur sebentar dia bangun dan menangis lagi. Atau juga anak yang mau ditidurkan tetapi beberapa jam kemudian pindah diam-diam ke kamar tidur orang tuanya.

Sebelum memutuskan untuk jengkel, ada baiknya orang tua menyadari penuh bahwa anak-anak terbangun pada malam hari bisa karena beberapa faktor. Seperti karena mereka sakit, tumbuh giginya, merasa takut, atau ketika kehidupannya terganggu. Pada saat inilah anak-anak membutuhkan hiburan. Bila anak dihibur, diberi makan dan dibuat sibuk, kemungkinannya adalah mereka akan bangun secara teratur. Normal bagi anak-anak terbangun “sebentar,” menendang-nendang, mengeluh, dan membuat suara gaduh.

Nah, jika anak anda sedang mengalami sulit tidur, apa yang bisa anda lakukan?

Anak-anak harus didorong untuk bersikap seperti orang dewasa dan belajar untuk membuat dirinya kembali tidur. Dengan satu kesadaran bahwa mereka memang masih anak-anak. Begini cara sederhananya untuk menghadapi anak yang sulit tidur,

  1. 1. Jika anak bangun jam 3 pagi, mulanya mereka menangis lembut kemudian segera menjadi tangisan yang bising. Biarkan mereka menangis 5 sampai 10 menit.
  2. 2. Pergilah ke kamar anak, Gendong, buai dan hibur mereka.
  3. 3. Sesekali anda bisa menepuknya sambil berbaring.
  4. 4. Ketika tangisan keras berubah menjadi isakan, ini adalah sinyal bagi anda untuk meletakkan mereka di tempat tidur dan pergi meninggalkannya.
  5. 5. Mereka akan terkejut ketika anda pergi. Mereka akan menangis lagi. Maka tinggalkan mereka untuk menangis 2 menit lebih lama daripada periode sebelumnya (10+2 menit, 2+2 menit, 1+2 menit).
  6. 6. Masuk, gendong, buai, ajak bicara, serta hibur. Pada saat tangisan bisa dikendalikan, tidurkan dan segera keluar. Sekali lagi tambahkanlah periode menangis sampai 2 menit. Lalu hibur, tambah periode menangisnya lagi, hibur, lalu tambah periode menangisnya lagi, dan seterusnya.
  7. 7. Bersikaplah TEGAS, teruskan selama diperlukan. Teknik sama sekali tidak berguna jika anda tidak siap melakukannya.
  8. 8. Setelah mereka tertidur, anda kembali tidur. Jika mereka bangun sekali lagi, maka tegaslah. Lakukan hal yang sama keesokan malamnya, malam selanjutnya, dan seterusnya.
  9. 9. Jika tidak berhasil juga, dan anda sudah sampai pada batas kesabaran, jangan menyerah. Gabungkan tekniknya dengan obat penenang dosis rendah untuk beberapa malam.
  10. 10. Setelah setengah jam teknik mengendalikan tangisan tidak berhasil, berikan obat penenang. Obat ini butuh waktu setengah jam untuk bereaksi, dan dalam periode ini terus lakukan teknik tadi dengan pasti. Dengan obat penenang, anda bisa tidur setelah satu jam dan si anak masih mendengar pesan yang sangat tegas dan konsisten sebelum akhirnya tertidur. Obat penenang harus digunakan dalam JANGKA PENDEK.

Sebagian besar anak akan bermain ketika waktunya tidur. Mereka sepertinya dirancang dengan jam tidur yang bertolak belakang dengan yang ditetapkan orang tua. Beberapa anak kelihatan sudah lelah, tetapi tetap menolak untuk tidur, sementara yang lain membuat kesal orangtuanya dengan keluar masuk ruangan.

Kebanyakan masalah jam tidur hanyalah kebiasaan buruk yang bisa dihindari dengan rutinitas dan aturan yang ditetapkan oleh orang tua dengan lembut namun tegas. Berikut beberapa saaran untuk melakukan hal ini:

  1. 1. Lakukan pendekatan yang lembut.
  2. 2. Cobalah ikuti rutinitas yang teratur dalam menyuruhnya tidur, lalu tidurka mereka pada jam tidur yang tetap. Bila ada masalah, jam tidur yang lebih malam bisa diperkenalkan untuk sementara waktu. Jika hal ini berjalan baik, akan lebih mudah melanjutkannya beberapa menit setiap malam sampai level yang dapat diterim tercapai.
  3. 3. Tenangkan mereka. Jangan berkelahi, memaksa, berlari, atau memainkan permainan yang seru di kamar mereka pada ssat jam tidur.
  4. 4. Tinggalkan dengan tegas. Ketika waktu tidur tiba, ucapkan selamat tidur dan tinggalkan dengan tegas. Jangan dengarkan permintaan yang hanya menunda waktu tidur.
  5. 5. Jika mereka keluar dan muncul lagi, anda harus tegas. Jangan merasa bersalah telah bersikap keras. Lagipula anda telah memberikan perhatian kepada mereka.

“Ibu saya selalu menyuruh saya tidur ketika saya belum mengantuk, dan menyuruh saya bangun ketika saya masih pingin tidur”

Postingan populer dari blog ini

GBS - Guillain Barre Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosa, Perawatan, Obat, dan Perawatannya

GBS atau Guillain Barre Syndrome adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca Gilan) dan Barré (baca Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Sifat-sifat GBS: Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa jarang ditemukan pada manula Lebih sering ditemukan pada kaum pria Bukan penyakit turunan tidak dapat menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan. Apa gejala GBS? Guillain Barre Syndrome umumnya bergejala awal: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tang

Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Cara merawat bayi baru lahir | Selamat saya ucapkan jika anda sampai pada artikel cara merawat bayi baru lahir ini karena anda baru saja melahirkan bayi anda. Selamat menjadi ibu atau bapak, dan selamat menjadi orang tua. Pastinya, bayi anda sudah anda tunggu-tunggu dengan segala rasa cemas dan senang yang bercampur aduk. Tapi, kelahiran anak adalah mula dari malam-malam yang panjang, penuh tantangan yang bisa melelahkan anda, sekaligus kejutan-kejutan yang membuat anda tidak bisa berhenti tertawa dan berbahagia. Melahirkan adalah proses luar biasa, dan merawat bayi baru lahir adalah pelajaran baru yang butuh seluruh diri anda. Menjadi ibu artinya masuk ke dalam suatu tahapan baru dalam kehidupan anda sebagai wanita. Hal yang sama kurang lebih juga dialami sang ayah baru. Kecemasan, tidak percaya diri, perasaan tidak siap, terkadang juga penolakan. Namun, dibalik semua hal tidak bagus itu akan terbayar penuh, bahkan lebih ketika anda menemukan begitu banyak hal baru yang indah dal

5 Hal yang Paling Ditakuti Remaja

Vanessa Van Petten , seorang penulis buku parenting membagi risetnya tentang hal-hal yang membuat remaja stres. Para orang tua mungkin heran mengapa anak tak bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Biasanya, anak pada usia remaja merasa tak nyaman untuk membicarakan masalahnya dengan orang dewasa. Mereka merasa orang dewasa tak akan mengerti apa yang sedang mereka alami. Remaja juga takut kena marah, dikritik, atau bahkan dihukum gara-gara masalah yang tengah dialaminya. Vanessa Van Petten, penulis buku parenting You're Grounded! yang memiliki misi memperbaiki hubungan orangtua-anak ini membagi pengalamannya. Setiap kali Vanessa mewawancarai pelamar magang usia remaja, dia meminta mereka menjawab dua pertanyaan: Apa yang paling membuatmu khawatir? Bagian apa yang paling sulit dalam hidupmu? Berikut adalah lima jawaban yang diperoleh Vanessa yang berguna bagi Anda, para orangtua, untuk memastikan anak remaja terhindar dan terlepas dari stres. 5 Hal yang Pal